Denpasar (Bali Post) - Bertepatan dengan Hari Koperasi 12 Juli 2007, Yayasan Anand Ashram yang telah berafiliasi dengan PBB per Desember 2006 lalu mencanangkan berdirinya koperasi spiritual pertama di Indonesia. Koperasi ini diberi nama “Koperasi Anand Krishna”. Hal tersebut diungkapkan Ketua Anand Krishna Centre, Nyoman Sri Aryana, dalam jumpa pers Selasa (10/7) kemarin di Anand Krishna Centre, Sunset Road, Kuta. Koperasi yang berbentuk serba usaha (KSU) ini selain di Bali, juga serentak didirikan di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta.
Koperasi anand Krishna bukanlah koperasi biasa, karena koperasi ini didasari semangat spiritualitas. Menurut Sri Aryana, koperasi ini mengutamakan penjualan produk-produk dalam negeri, terutama terkait dengan produk makanan. “Kami akan mengembangkan penjualan buah lokal, meski buah impor harganya murah dan menguntungkan secara ekonomi, namun buah lokal jauh lebih sehat dan sesuai dengan pencernaan orang Indonesia pada umumnya,” katanya.
Tujuan koperasi ini adalah pemberdayaan masyarakat dimulai dari anggota koperasi, ke depan baru dipikirkan membangun ketahanan ekonomi. “Komitmen kami, menerapkan pemakaian produk-produk lokal pada anggota-anggota kita sendiri. Jadi bukan sekedar menggauangkan atau mewacanakan saja tapi kita mulai memakainya sendiri,” tambahnya.
Ketua Koperasi Anand Krishna Bali Made Eddy, S.T. mengatakan secara spiritual yang adalah membangkitkan kembali ajaran Bung Hatta, yaitu koperasi sebagai soko guru perekonomian. Bagaimana berekonomi secara gotong royong, memberdayakan diri anggota, serta meningkatkan kesejahteraan anggota.
Anggota koperasi ini akan diajak mengonsumsi barang-barang bermutu dan sehat yang disediakan oleh koperasi sebagai wujud semangat “berdikari secara ekonomi” atau swadesi. Sebagai contoh, Koperasi Anand Krishna tidak akan menjual mie instan, di samping karena tidak ada gizinya, juga karena sebagian besar komponen mi instan masih diimpor. Selain itu, ke depan Koperasi Anand Krishna akan mencoba mendukung para petani mengembangkan pertanian organik pengganti bahan pangan pokok seperti beras atau gandum yang selama ini selalu diimpor.(sur/*)
Sumber: BaliPost, Rabu 11 Juli 2007
< Prev | Next > |
---|